Minggu, 02 Desember 2012

ALBUM SEVEN PENGGEBRAK TIPE-X


Tipe-X adalah salah satu grup band yang beraliran ska, yang mampu bertahan dari masa keemasan aliran musik ska hingga sekarang ini. Dulu, mereka sangat dikenal berkat lagu Genit dan  Sakit Hati. Album pertama mereka langsung naik daun, penjualan keping CD tergolong sangat banyak ketika itu. Ketika tren ska padam, padam pula nama Tipe-X di kalangan masyarakat Indonesia.
Di akhir 2012 ini, Tipe-X ini kembali menelurkan album ketujuh mereka. Berjudul “Seven” pastilah Tipe-X ingin meneguhkan keberadaannya sampai album ketujuh ini. Setelah sekian lama tidak terlihat di pasar musik Indonesia, mereka kembali hadir dengan tidak terlalu banyak perbedaan.
Dengan Boyband sebagai single unggulan, album terbaru ini mengkritisi juga menjamurnya BoyBand yang ada di Indonesia. Suara Tresno (vokal) masih tetap sama, begitu mudah dikenali dan asyik jika berpadu dengan musik SKA. Bagaimanapun juga, tidak terlihat perubahan berarti di area permainan music Tipe-X.
Didalam Album ini berderet 10 lagu, Lagu Boyband dipilih karena maraknya BoyBand-GirlBand menjamur di Indonesia, nampaknya Tipe-X juga tidak ingin senasib menjadi BoyBand dan GirlBand yang hanya eksis ketika pasar menyukainya saja. Sebagian orang menganggap seragam kaos warna merah bertuliskan ‘Jangan Bilang Mama Aku Boyband’ berlebihan, tetapi atas nama promo, semua sah saja. Lagi pula tidak ada yang dirugikan atas aksi semacam itu tih nbanyak juga orang yang menginginkan memakai kaos semacam itu.
Dalam album “Seven” ini Boyband  ditempatkan di tracklist kedua. Di nomer satu, ada Jantungku. Intro pembukanya asyik. Kalau dinyanyikan di sebuah acara ska, pasti mengundang dansa. Agak berbeda dengan Boyband yang intronya memakai bebunyian synthysizer, disambut pasukan musik tiup. Perbaduan yang khas dari Tipe-x atas aliran music ska yang disandangnya.
Di tracklist ke-3 ada Pesta, disusul kemudian Aku Cukup Senang, Gak Terang-Terang, Indonesia Juara, Cinta Jauh, Jangan Omong Sembarang, Happy Birthday dan Reuni. Di Pesta, Tipe-X mencoba meramu sedikit ska punk dan menggandeng beberapa penyanyi kawakan.
Di deretan berikutnya ada Aku Cukup Senang kembali ke soal cinta. Tipe-X jadi bijak di Gak Terang-Terang, sementara Indonesia Juara lebih cepat temponya. Cinta Jauh dan Jangan Omong Sembarang sayangnya berlalu begitu saja di telinga.Happy Birthday dicoba menjadi anthem baru setelah selama bertahun-tahun dikuasai oleh Jamrud. (Hehe, seperti perebutan kekuasaan para politikus saja).
Sebagai lagu penutup ada Reuni, lebih tenang dengan gitar akustik, selayaknya gitar dimainkan saat berkumpul dengan teman-teman lama. Cocok sekali sebagai lagu penutup karena isinya yang lembut dan menyentuh hati. Tampaknya Tipe-X juga rindu pada masa-masa jaya dahulu dimana semuanya terasa lebih indah, itu semua tercermin dari isi lirik lagunya.
Tipe-X meyakini Lirik jelas menjadi kekuatan utama. Bahasa mereka begitu mudah dicerna, bahkan mudah diduga. Sayangnya, hal ini menjadikan Tipe-X terasa bermain terlalu aman. Padahal, Jamaican music sendiri sebagai akar musik Tipe-X masih terus berevolusi sampai hari ini. Harusnya Tipe-X juga lebih bisa menguasai pasar den mengadakan perubahan baik dari lirik maupun instrument, namun jangan sampai ciri khas Tipe-X sebagai penyandang aliran ska terhapus hilang tanpa jejak.
Tipe-X sebagai penyandang aliran musik ska memang tidak akan kehilangan penggemar. Pasti ada penggemar dalam aliran musik tertentu. Pasang surut penggemar dalam dunia permusikan sudah menjadi hal biasa. Apabila Tipe-X hanya memastikan posisi aman dan meyakinkan publik mereka masih ada, usaha itu cukup berhasil. Namun soal memberi kejutan dan menyegarkan industri, rasanya mereka harus bekerja lebih keras lagi. Mungkin Tipe-X masih meraba, karena ska memang segmented. Justru segmentasi ini yang bisa menyelamatkan, karena selalu ada loyalitas penggemar. Dimanapun jenis musik tertentu pasti ada penggemar, tergantung dari keseriusan grup musik untuk terus eksis dalam dunia permusikan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar