Tipe-X adalah salah satu grup band yang
beraliran ska, yang mampu bertahan dari masa keemasan aliran musik ska hingga
sekarang ini. Dulu, mereka sangat dikenal berkat lagu Genit dan Sakit Hati. Album pertama mereka langsung
naik daun, penjualan keping CD tergolong sangat banyak ketika itu. Ketika tren
ska padam, padam pula nama Tipe-X di kalangan masyarakat Indonesia.
Di akhir 2012 ini, Tipe-X ini
kembali menelurkan album ketujuh mereka. Berjudul “Seven” pastilah Tipe-X ingin
meneguhkan keberadaannya sampai album ketujuh ini. Setelah sekian lama tidak
terlihat di pasar musik Indonesia, mereka kembali hadir dengan tidak terlalu
banyak perbedaan.
Dengan Boyband sebagai single unggulan, album terbaru ini
mengkritisi juga menjamurnya BoyBand yang ada di Indonesia. Suara Tresno
(vokal) masih tetap sama, begitu mudah dikenali dan asyik jika berpadu dengan
musik SKA. Bagaimanapun juga, tidak terlihat perubahan berarti di area
permainan music Tipe-X.
Didalam Album ini berderet 10
lagu, Lagu Boyband dipilih karena maraknya BoyBand-GirlBand menjamur di Indonesia,
nampaknya Tipe-X juga tidak ingin senasib menjadi BoyBand dan GirlBand yang
hanya eksis ketika pasar menyukainya
saja. Sebagian orang menganggap seragam kaos warna merah bertuliskan ‘Jangan
Bilang Mama Aku Boyband’ berlebihan, tetapi atas nama promo, semua sah saja.
Lagi pula tidak ada yang dirugikan atas aksi semacam itu tih nbanyak juga orang
yang menginginkan memakai kaos semacam itu.
Dalam album “Seven” ini Boyband ditempatkan di tracklist kedua. Di nomer satu,
ada Jantungku. Intro pembukanya asyik. Kalau dinyanyikan di sebuah acara ska,
pasti mengundang dansa. Agak berbeda dengan Boyband yang intronya memakai
bebunyian synthysizer, disambut
pasukan musik tiup. Perbaduan yang khas dari Tipe-x atas aliran music ska yang
disandangnya.
Di tracklist ke-3 ada Pesta,
disusul kemudian Aku Cukup Senang, Gak Terang-Terang, Indonesia Juara, Cinta
Jauh, Jangan Omong Sembarang, Happy Birthday dan Reuni. Di Pesta, Tipe-X
mencoba meramu sedikit ska punk dan menggandeng beberapa penyanyi kawakan.
Di deretan berikutnya ada Aku
Cukup Senang kembali ke soal cinta. Tipe-X jadi bijak di Gak Terang-Terang,
sementara Indonesia Juara lebih cepat temponya. Cinta Jauh dan Jangan Omong
Sembarang sayangnya berlalu begitu saja di telinga.Happy Birthday dicoba menjadi
anthem baru setelah selama bertahun-tahun dikuasai oleh Jamrud. (Hehe, seperti
perebutan kekuasaan para politikus saja).
Sebagai lagu penutup ada Reuni,
lebih tenang dengan gitar akustik, selayaknya gitar dimainkan saat berkumpul
dengan teman-teman lama. Cocok sekali sebagai lagu penutup karena isinya yang
lembut dan menyentuh hati. Tampaknya Tipe-X juga rindu pada masa-masa jaya
dahulu dimana semuanya terasa lebih indah, itu semua tercermin dari isi lirik
lagunya.
Tipe-X meyakini Lirik jelas menjadi
kekuatan utama. Bahasa mereka begitu mudah dicerna, bahkan mudah diduga.
Sayangnya, hal ini menjadikan Tipe-X terasa bermain terlalu aman. Padahal,
Jamaican music sendiri sebagai akar musik Tipe-X masih terus berevolusi sampai
hari ini. Harusnya Tipe-X juga lebih bisa menguasai pasar den mengadakan
perubahan baik dari lirik maupun instrument, namun jangan sampai ciri khas
Tipe-X sebagai penyandang aliran ska terhapus hilang tanpa jejak.
Tipe-X sebagai penyandang aliran
musik ska memang tidak akan kehilangan penggemar. Pasti ada penggemar dalam
aliran musik tertentu. Pasang surut penggemar dalam dunia permusikan sudah
menjadi hal biasa. Apabila Tipe-X hanya memastikan posisi aman dan meyakinkan
publik mereka masih ada, usaha itu cukup berhasil. Namun soal memberi kejutan
dan menyegarkan industri, rasanya mereka harus bekerja lebih keras lagi.
Mungkin Tipe-X masih meraba, karena ska memang segmented. Justru segmentasi ini
yang bisa menyelamatkan, karena selalu ada loyalitas penggemar. Dimanapun jenis
musik tertentu pasti ada penggemar, tergantung dari keseriusan grup musik untuk
terus eksis dalam dunia permusikan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar